Mamuju, 2 Juli 2025 — Komitmen Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dalam mendukung penguatan literasi masyarakat kembali diwujudkan melalui program “1000 Buku bacaan berkualitas untuk 1000 Penerima.” Program ini menyalurkan bantuan buku bacaan anak sejumlah 1000 judul plus satu rak buku kepada berbagai perpustakaan, taman bacaan masyarakat (TBM) dan komunitas literasi di seluruh Indonesia.
Di Kabupaten Mamuju, bantuan ini disalurkan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju, yang mengusulkan para penerima manfaat dengan mengajukan sejumlah TBM/perpustakaan komunitas aktif yang selama ini menjadi ujung tombak gerakan literasi di kabupaten Mamuju.
Adapun enam TBM dan perpustakaan komunitas di Sulawesi Barat yang menerima bantuan tersebut adalah:
-
TBM Gandang Dewata
-
Perpustakaan Yayasan Karampuang
-
TBM Perpustakaan Literacy for Humanity
-
TBM Indonesia Membaca
-
Perpustakaan Desa Orobatu
-
Perpustakaan Akar Air Institute
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju menyampaikan apresiasi atas perhatian Perpusnas terhadap ekosistem literasi di daerah. “Bantuan ini tidak hanya menambah koleksi buku, tetapi juga menjadi penyemangat bagi komunitas untuk terus bergerak memperluas akses pengetahuan di pelosok-pelosok Mamuju khususnya dalam meningkatkan minat baca anak-anak,” ujarnya.
Para pengelola TBM penerima bantuan menyambut baik dukungan tersebut dan menilai bahwa buku-buku yang diterima memiliki kualitas isi yang relevan untuk penguatan literasi dasar, literasi keluarga, hingga literasi kebudayaan lokal.
Program ini merupakan bagian dari upaya Perpusnas untuk memastikan pemerataan sumber bacaan ke daerah-daerah, khususnya melalui jalur komunitas dan gerakan masyarakat sipil yang selama ini berperan aktif dalam menyemai semangat membaca di tengah keterbatasan akses.
Dengan distribusi bantuan buku ini, diharapkan kapasitas TBM di kabupaten Mamuju semakin kuat dan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama anak-anak, remaja, dan keluarga, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang literat.