Mamuju, 21 Agustus 2024 — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju kembali menggelar kegiatan literasi inspiratif melalui Bedah Buku bertajuk “Quo Vadis Pendidikan?” yang dilaksanakan di Home Theater Dispusip. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta dari Saka Pramuka se-Sulawesi Barat yang antusias mengikuti jalannya diskusi.
Dua buku yang menjadi fokus pembahasan yakni “Nalar Kritis Pendidikan” karya Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.Idan “Pendidikan Kaum Tertindas” karya Paulo Freire. Kedua buku ini dinilai relevan dengan situasi pendidikan saat ini, khususnya dalam membangun kesadaran kritis di kalangan pelajar dan generasi muda.
Hadir sebagai narasumber, Muh. Zakir Akbar (Pemerhati Pendidikan) dan Syafri Arifuddin (Pegiat Literasi). Mereka sepakat bahwa pendidikan tidak boleh berhenti pada upaya mencetak tenaga kerja, tetapi harus mendorong lahirnya siswa yang berani berpikir kritis, mampu membaca realitas sosial, serta tidak gentar menghadapi tantangan zaman.
Dalam materinya, Kepala Dispusip Mamuju M. Fausan Basir menegaskan pentingnya membaca. “Lewat kegiatan bedah buku seperti ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran pentingnya membaca karena darinya nalar kritis dapat tercipta dan hal itu jadi modal utama untuk memajukan pendidikan”
Sementara itu, peserta dari Saka Pramuka menyambut positif kegiatan ini. Mereka merasa mendapat bekal baru untuk memahami pentingnya berpikir kritis dalam pendidikan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Dispusip Mamuju berharap generasi muda Sulawesi Barat semakin terdorong untuk menjadikan literasi sebagai senjata dalam membangun masa depan yang lebih cerdas dan bermartabat.