LESTARIKAN BUDAYA, KOMUNITAS PUSAKA MAMUJU HALAL BIHALAL SAMBIL MASOSSOR PUSAKA.

Mamuju, SorotanPena.id. Pemerhati pusaka Mamuju melakukan halal bihalal dirangkaikan dengan masossor pusaka ditaman karema sore tadi, sabtu tanggal 19 april 2025.

Kegiaatan ini diinisiasi dua komunitas pusaka yang ada kabupaten mamuju yakni komunitas pusaka LASALAGA dan SIPENGKARROANG. Dalam acara tersebut panitia mengangkat tema “Merawat persaudaraan seperti merawat pusaka“.

Menurut ketua panitia, samsir menyatakan bahwa kegiatan halal bihalal ini merupakan ajang silaturahim antar pemerhati pusaka yang ada dimamuju, sekaligus sebagai wadah berbagi seputar metereologi besi atau seputar pusaka. Menurutnya, silaturahim ini sangat penting, sebagai upaya edukasi pentingnya menjaga dan melestarikan budaya hususnya pusaka agar tetap eksis dan terawat.

Adapun rangkaian acara yakni diskusi seputar pusaka dan masossor atau mattompang pusaka. Pada sambutan ketua LASALAGA MAMUJU, muhammad fauzan basir mengatakan bahwa, halal bihalal ini sengaja kami rangkaikan beberpa kegiatan diantaranya adalah diakusi seputar pusaka karena upaya mengedukasi teman-teman penghoby pusaka bisa memahami dengn baik tentamg pusaka utamanya kualitas besi atau pusaka yang mereka miliki. Terutama ketika mereka ingin mengoleksi pusaka yang memang betul-betul layak untuk dikoleksi.

Dalam diskusi tersebut menghadirkan pemerhati pusaka bapak muhammad iqbal sebagai pembicara. Beliau menjelaskan mulai dari pentingnya menjaga dan merawat adat budaya khususnya pusaka, pentingnya mengenal dan membedakan pusaka dari berbagai daerah, dan paling penting jenis pamor suatu bilah pusaka. Bahkan pemateri lebih jauh menjelaskan tekhnik tempa dari berbagai daerah dan karakter bilah yang dihasilkan. Mulai dari bahan baja yang digunakan,motif pamor yang dihasilkan para pandai besi serta bagaimana membedakan tempaan yang sangat tua hingga ratusan tahun dengan tempaan baru.

Adapun kegiatan masossor atau mattompang atau membersihkan pusaka dengan denggunakan jeruk meruapkan rangkaian terakhir dari halal bihala tersebut.

Menurut sahar selaku ketua pemerhati pusaka sipengkaroang mamuju, bahwa pusaka yang kami miliki harus dirawat utamanya menjaga dari karat yang bisa mengakibatkan korosi pada bilah besi. Dan antusias para anggota pemerhati sangat besar dengan banyaknya peserta yang ikut mattompang. Dan kami bersyukur banyak masyarakat disekitar turut menyaksikan kegiatan ini, dan semoga kegiatan seperti ini bisa diperhatikan oleh pemerintah sebagai upaya melestarikan budaya kita, Pangkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *